Akhyar mengintruksikan kepada para camat untuk mengontrol pelaksanaan penyaluran bantuan ini. Para camat juga diminta untuk mengumumkan penerima bantuan, baik dari bantuan dari Kemensos maupun dari Pemko Medan. Transparansi ini diperlukan untuk menghindari fitnah. Akhyar mengingatkan para camat agar bisa mengantisipasi pihak-pihak yang menginginkan kehebohan dan suasana tidak kondusif dalam penyaluran bantuan ini.
“Jadi Pak Camat saya titip bantuan ini. Ikuti protokol kesehatan dalam penyalurannya dan amati,” pesan Akhyar seraya menyebutkan, saat ini berbagai hal bisa terjadi yang harus dihadapi dengan tenang, tanpa rasa panik, dan menghindari kesalahan. Pada saat itu, Akhyar kembali mengatakan, jika memang ada warga yang tidak bisa makan lagi, silakan lapor ke kepala lingkungan. Camat, lurah, maupun kepala lingkungan akan menindaklanjutinya. Kalau sekadar untuk bantuan makan, menurut Akhyar, hal itu tentu bisa cepat diatasi.
Akhyar mengatakan, penyaluran bantuan ini dilakukan secara bergiliran. Tidak bisa dilakukan secara serentak karena keterbatasan suplay beras dan gula dari Bulog. Karena itu, akan ada jadwal penyaluran di kelurahan-kelurahan. Pada hari ini, lanjut Akhyar, akan dilakukan penyaluran di beberapa kelurahan di empat kecamatan, Medan Barat (Karang Berombak), Medan Timur (Kelurahan Brayan Bengkel Baru), Medan Deli (Kelurahan Tanjung Mulia dan Titi Papan), dan Medan Marelan (Kelurahan Terjun dan Rengas Pulau).
Akhyar juga mengatakan, bantuan ini bukanlah hal yang utama dalam menghadapi Covid-19 ini. Yang terpenting adalah upaya memutuskan mata rantai penyebaran virus ini. Salah satu ikhtiar yang dilakukan adalah menggunakan masker. Sebelumnya Kepala Dinas Sosial Medan, Endar Sutan Lubis melaporkan, pada bantuan tahap kedua ini telah disiapkan sebanyak 300 ribu paket. Kriteria penerima bantuan ini, lanjut Endar, adalah masyarakat miskin, tidak mampu, berpenghasilan rendah, dan yang mengalami total lost income akibat pandemi ini.
Dia menyebutkan, data para penerima ini merupakan hasil dari pendataan para camat melalui lurah dan kepala lingkungan. “Sampai hari ini data penerima yang sudah masuk kepada kita berjumlah sekitar 265 ribu lebih kepala keluarga. Dan kami laporkan, data ini dinamis,” ucapya. Endar menerangkan, target yang ingin dicapai adalah agar tidak ada masyarakat yang memenuhi kriteria tapi tidak mendapatkan bantuan. Disebutkannya juga, selama masa tanggap darurat ini, sampai 29 Mei, pihaknya tidak menutup kesempatan masyarakat yang sesuai kriteria untuk mendapat bantuan ini.
“Itu pula menjadi dasar kami menyiapkan 300.000 paket bantuan, walaupun pun yang diusulkan 265 ribu lebih kepala keluarga. Hal ini dimaksudkan agar ada cadangan. Dan juga kami mendapat instruksi dari Plt Wali Kota, membantu orang yang bukan warga Medan tetapi tidak bisa pulang. Misalnya anak-anak kost, mahasiwa atau juga pekerja-pekerja yang memang tidak bisa pulang. Itu juga menjadi sasaran untuk mendapat bantuan,” terangnya.
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »